Walaupun terpencil, pulau ini telah dihuni sejak lama, Edinburgh of the Seven Seas adalah satu-satunya kota di pulau ini yang dianggap sebagai pemukiman permanen paling terpencil di dunia, pemukiman terdekat berada di Saint Helena yang berjarak sekitar 2.400 kilometer.
Pulau ini bentuknya menyerupai sebuah lingkaran, walaupun tidak bulat sempurna. Panjang garis tengah daratannya sekitar 11 kilometer dengan total luas 98 kilometer persegi. Pulau ini sebagian besar ditutupi oleh pegunungan, satu-satunya daerah datar berada di pantai barat laut dimana kota Edinburgh of Seven Seas berdiri.
Puncak gunung berapi bernama Puncak Queen Mary berada Persis di tengah-tengah pulau. Pada tahun 1961 gunung berapi ini meletus yang memaksa hampir seluruh penduduknya meninggalkan pemukiman dan pindah ke Inggris. Namun mereka kembali pada tahun 1963 dan membangun kembali kehidupan mereka di pulau terpencil ini.
Puncak gunung berapi bernama Puncak Queen Mary berada Persis di tengah-tengah pulau. Pada tahun 1961 gunung berapi ini meletus yang memaksa hampir seluruh penduduknya meninggalkan pemukiman dan pindah ke Inggris. Namun mereka kembali pada tahun 1963 dan membangun kembali kehidupan mereka di pulau terpencil ini.
Pulau ini pertama kali ditemukan pada tahun 1506 oleh penjelajah Portugis bernama Tristão da Cunha, namun dia tidak berhasil mendarat karena keadaan alamnya yang tidak memungkinkan. Dia menyebut pulau ini sesuai namanya yaitu Tristão da Cunha. Baru sekitar 140 tahun kemudian pendaratan pertama di pulau ini bisa dilakukan. Pada tahun 1767 survei pertama kepulauan itu dibuat oleh fregat L'Heure du Berger dari Perancis, dan laporan temuan itu dipublikasikan pada tahun 1781. 30 tahun kemudian pemukim permanen pertama tiba. Adalah Jonathan Lambert yang berlayar jauh-jauh dari Salem, Massachusetts, Amerika Serikat. Ia menyatakan pulau ini adalah miliknya kemudian mengganti namanya menjadi kepulauan Refreshment. Hanya 2 tahun ini terjadi sebelum dia meninggal dalam kecelakaan kapal pada tahun 1812.
Edinburgh of Seven Seas memiliki sarana yang cukup lengkap layaknya sebuah kota pada umumnya seperti listrik, air dan sanitasi. Perawatan kesehatan gratis, walaupun hanya ada satu dokter dengan hanya 5 perawat yang berasal dari Afrika Selatan. Ada sebuah museum kecil yang menarik, sebuah sekolah, toko kerajinan, kolam renang, sebuah stasiun radio. Ada juga toko-toko dan supermarket yang menjual berbagai kebutuhan penduduk.
Referensi :
http://www.tristandacunha.org
http://en.wikipedia.org/wiki/Tristan_da_Cunha