Berikut 10 adat makan tabu yang harus Anda hindari di luar negeri.
2. Korea: Dahulukan Yang Lebih Tua
"Hormatilah orang yang lebih tua," kebudayaan ini harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan di Korea mereka menerapkannya sampai ke adat makan mereka. Di Korea, ada adat tabu dimana kecuali jika Anda makan dengan teman terdekat Anda, Anda bahkan tidak boleh mengangkat alat makan Anda seperti sumpit dan sendok kecuali jika orang tertua di meja makan telah mengangkat alat makannya. Kemudian orang tertua di meja makan tersebut harus makan terlebih dahulu barulah Anda boleh makan.
Jadi walaupun Anda sudah sangat lapar, sepertinya Anda harus lebih sabar lagi hingga orang yang paling tua mengangkat sumpit mereka. Kebudayaaan menghormati orang yang lebih tua memang sangat ketat dan merupakan tradisi penting di Korea, bahkan dalam minum, orang yang lebih muda harus memalingkan muka dari orang yang lebih tua atau lebih dihormati.
3. Jepang: Membagikan Makanan
Dalam adat makan Jepang, ada satu adat tabu yang dikenal dengan nama Utsushi-bashi atauHiroi-bashi. Adat tabu itu melarang seseorang untuk membagikan makanan langsung dengan sumpit mereka. Jika Anda memang ingin membagikan makanan ke orang lain, maka letakkan makanan ke wadah seperti piring kecil baru berikan ke orang terkait wadah tersebut.
Alasan mengapa adat seperti itu dianggap tabu adalah karena sumpit juga digunakan dalam tradisi pemakaman Jepang sesudah kremasi, yakni untuk menganggap tulang mereka yang sudah dikremasi. Membagikan makanan dengan sumpit dipercaya menyerupai hal itu dan diangggap tidak menghargai tradisi serta mengundang kesialan.
4. Chile: Makan Dengan Tangan
Jika Anda memutuskan untuk berwisata ke Amerika Selatan, khususnya di Chile (Chili), maka ingatlah bahwa masyarakat Chile menganggap makan dengan tangan itu adalah hal yang tabu. Baik jika Anda makan roti, pizza, kentang goreng, ataupun sandwich, janan pernah makan dengan tangan. Di Chile mereka memakan semua itu dengan garpu, pisau, dan sendok. Hal ini karena di Chile, sopan santu mereka lebih ke arah formal dengan basis kebudayaan Eropa.
5. Rusia: Pria Yang Membayar
Tradisi kuno masih sangatlah kental di Rusia khususnya saat kencan tradisional. Pada saat Anda makan di Restoran bersama dengan wanita Rusia, maka bersiaplah untuk membayar semuanya. Adat makan di Rusia atau tepatnya adat kencan, mengharuskan pihak pria untuk membayar segalanya, terlebih lagi karena wanita Rusia tidak akan membawa dompet mereka saat kencan formal.
Hal ini juga dapat dijumpai di negara-negara lain, namun berbeda dari Rusia biasanya pihak pria hanya akan membayar kencan pertama mereka. Negara lain yang juga memiliki tradisi sangat mirip dengan Rusia adalah Ukraina. Sebagai tambahan, adat makan tabu lainnya di Rusia adalah jangan pernah menjilat makanan dari perlengkapan makan Anda, khususnya pisau. Itu dianggap kasar.
6. Estonia: Mencium Roti Jatuh
Roti adalah makanan paling utama dari makanan Estonia, jarang sekali ditemukan orang Estonia yang makan tanpa roti. Bahkan dalam kebudayaan Estonia ada istilah: "Austa Leiba, leib on vanem kui meie" yang berarti: "Hargailah roti; roti lebih tua daripada kita." Oleh karena itulah mereka sangat menghargai roti dan banyak kepercayaan Estonia yang dapat ditemukan seputar roti. Salah satu adat makan mereka adalah jika Anda menjatuhkan sepotong roti, Anda harus mengambilnya, menciumnya, baru menyingkirkannya, namun beberapa malah mengatakan untuk memakannya.
7. Italia: Menolak Lalu Menerima Tapi Ingat, Jangan Tambah Keju
Makanan itali sangatlah terkenal di dunia dan memang makanan di Itali sangatlah berlimpah. Namun selain fakta bahwa orang-orang Itali sangat senang jika makanan mereka dinikmati, menerima tawaran pertama untuk sebuah makanan dianggap adalah sebuah perilaku yang kasar. Oleh karena itu jika Anda berkunjung ke Itali dan ditawarkan makanan maka tolaklah sekali, maka mereka akan menawarkan yang kedua kali baru terimalah.
Tapi ingatlah satu adat makan tabu paling penting di Itali yakni untuk semua makanan, jangan pernah minta tambahan keju. Dengan meminta tambahan keju itu berarti Anda menantang keahlian si koki dalam memasak atau juga dapat berarti Anda sedang mencerca keahlian dari si koki.
8. Tanzania: Telat Sudah Tradisi
Di manapun, datang tepat waktu adalah sebuah tradisi kesopanan yang sudah sangat umum namun tidak sama halnya jika Anda di Tanzania. Bagi mereka, datang telat itu sudah tradisi karena adat makan mereka adalah memberikan waktu bagi si penjamu untuk mempersiapkan diri dan jika Anda datang lebih pagi itu dianggap tidak sopan. Kebudayaan mereka adalah datang telah 15 hingga 20 menit waktu yang dijanjikan, kemudian orang yang lebih tua di meja makan harus dilayani terlebih dahulu dengan si penjamu makan terakhir.
9. Perancis: Santai dan Nikmatilah Makanan Anda
Anda sudah terbiasa makan dengan terburu-buru karena kesibukan Anda? Maka di Perancis kebiasaan itu adalah hal yang tabu dan Anda harus belajar santai. Dibandingkan kepercayaan adat, dalam makan, masyarakat Perancis lebih mementingkan tata krama atau kesopanan. Oleh karena itu jika Anda terburu-buru dalam sebuah hidangan, menyisakan makanan Anda, atau meminta makanan Anda dibungkus itu dianggap bahwa Anda tidak menikmati makanan Anda.
10. Kazakhstan: Setengah Teh
Teh adalah salah satu minuman paling utama di Kazakhstan, khususnya Teh Hijau dan Teh Hitam. Oleh karena itu adat perjamuan mereka juga dapat digambarkan melalui teh yang dihidangkan. Jika Anda sedang berjamu di Kazakhstan dan melihat teh yang disajikan hanyalah stengah atau 3/4 dari cangkir yang disajikan, maka jangalah terkejut karena itu memang adalah adat mereka sebagai tanda bahwa Anda boleh terus berbicara dan kehadiran Anda memang diinginkan. Namun jika cangkir itu sudah diisi penuh, maka itu pertanda bahwa Anda sudah boleh pulang karena si penjamu ingin Anda pergi.
1. Cina: Membalikkan Ikan Yang Sudah Dimasak
Salah satu cara memakan daging ikan dengan bersih adalah membalikkan ikan tersebut ke sisi yang lain jika sisi satunya sudah tidak ada daging, tapi tidak begitu halnya jika Anda di Cina. Di Cina, adat makan seperti itu dianggap tabu dan Anda tidak boleh melakukannya karena kepercayaan bahwa dengan membalikkan ikan di atas piring maka Anda akan mengundang kesialan dalam kehidupan Anda.
Kepercayaan ini berakar dari kepercayana para pemancing. Mereka dan keluarga mereka tidak akan membalikkan ikan karena rasa takut akan kapal mereka juga akan terbalik saat pergi memancing. Oleh karena itu dalam memakan sisi lain ikan, masyarakat Cina akan menyisihkan tulang ikan barulah memakan bagian bawahnya (sisi lainnya).
Salah satu cara memakan daging ikan dengan bersih adalah membalikkan ikan tersebut ke sisi yang lain jika sisi satunya sudah tidak ada daging, tapi tidak begitu halnya jika Anda di Cina. Di Cina, adat makan seperti itu dianggap tabu dan Anda tidak boleh melakukannya karena kepercayaan bahwa dengan membalikkan ikan di atas piring maka Anda akan mengundang kesialan dalam kehidupan Anda.
Kepercayaan ini berakar dari kepercayana para pemancing. Mereka dan keluarga mereka tidak akan membalikkan ikan karena rasa takut akan kapal mereka juga akan terbalik saat pergi memancing. Oleh karena itu dalam memakan sisi lain ikan, masyarakat Cina akan menyisihkan tulang ikan barulah memakan bagian bawahnya (sisi lainnya).
2. Korea: Dahulukan Yang Lebih Tua
"Hormatilah orang yang lebih tua," kebudayaan ini harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan di Korea mereka menerapkannya sampai ke adat makan mereka. Di Korea, ada adat tabu dimana kecuali jika Anda makan dengan teman terdekat Anda, Anda bahkan tidak boleh mengangkat alat makan Anda seperti sumpit dan sendok kecuali jika orang tertua di meja makan telah mengangkat alat makannya. Kemudian orang tertua di meja makan tersebut harus makan terlebih dahulu barulah Anda boleh makan.
Jadi walaupun Anda sudah sangat lapar, sepertinya Anda harus lebih sabar lagi hingga orang yang paling tua mengangkat sumpit mereka. Kebudayaaan menghormati orang yang lebih tua memang sangat ketat dan merupakan tradisi penting di Korea, bahkan dalam minum, orang yang lebih muda harus memalingkan muka dari orang yang lebih tua atau lebih dihormati.
3. Jepang: Membagikan Makanan
Dalam adat makan Jepang, ada satu adat tabu yang dikenal dengan nama Utsushi-bashi atauHiroi-bashi. Adat tabu itu melarang seseorang untuk membagikan makanan langsung dengan sumpit mereka. Jika Anda memang ingin membagikan makanan ke orang lain, maka letakkan makanan ke wadah seperti piring kecil baru berikan ke orang terkait wadah tersebut.
Alasan mengapa adat seperti itu dianggap tabu adalah karena sumpit juga digunakan dalam tradisi pemakaman Jepang sesudah kremasi, yakni untuk menganggap tulang mereka yang sudah dikremasi. Membagikan makanan dengan sumpit dipercaya menyerupai hal itu dan diangggap tidak menghargai tradisi serta mengundang kesialan.
4. Chile: Makan Dengan Tangan
Jika Anda memutuskan untuk berwisata ke Amerika Selatan, khususnya di Chile (Chili), maka ingatlah bahwa masyarakat Chile menganggap makan dengan tangan itu adalah hal yang tabu. Baik jika Anda makan roti, pizza, kentang goreng, ataupun sandwich, janan pernah makan dengan tangan. Di Chile mereka memakan semua itu dengan garpu, pisau, dan sendok. Hal ini karena di Chile, sopan santu mereka lebih ke arah formal dengan basis kebudayaan Eropa.
5. Rusia: Pria Yang Membayar
Tradisi kuno masih sangatlah kental di Rusia khususnya saat kencan tradisional. Pada saat Anda makan di Restoran bersama dengan wanita Rusia, maka bersiaplah untuk membayar semuanya. Adat makan di Rusia atau tepatnya adat kencan, mengharuskan pihak pria untuk membayar segalanya, terlebih lagi karena wanita Rusia tidak akan membawa dompet mereka saat kencan formal.
Hal ini juga dapat dijumpai di negara-negara lain, namun berbeda dari Rusia biasanya pihak pria hanya akan membayar kencan pertama mereka. Negara lain yang juga memiliki tradisi sangat mirip dengan Rusia adalah Ukraina. Sebagai tambahan, adat makan tabu lainnya di Rusia adalah jangan pernah menjilat makanan dari perlengkapan makan Anda, khususnya pisau. Itu dianggap kasar.
6. Estonia: Mencium Roti Jatuh
Roti adalah makanan paling utama dari makanan Estonia, jarang sekali ditemukan orang Estonia yang makan tanpa roti. Bahkan dalam kebudayaan Estonia ada istilah: "Austa Leiba, leib on vanem kui meie" yang berarti: "Hargailah roti; roti lebih tua daripada kita." Oleh karena itulah mereka sangat menghargai roti dan banyak kepercayaan Estonia yang dapat ditemukan seputar roti. Salah satu adat makan mereka adalah jika Anda menjatuhkan sepotong roti, Anda harus mengambilnya, menciumnya, baru menyingkirkannya, namun beberapa malah mengatakan untuk memakannya.
7. Italia: Menolak Lalu Menerima Tapi Ingat, Jangan Tambah Keju
Makanan itali sangatlah terkenal di dunia dan memang makanan di Itali sangatlah berlimpah. Namun selain fakta bahwa orang-orang Itali sangat senang jika makanan mereka dinikmati, menerima tawaran pertama untuk sebuah makanan dianggap adalah sebuah perilaku yang kasar. Oleh karena itu jika Anda berkunjung ke Itali dan ditawarkan makanan maka tolaklah sekali, maka mereka akan menawarkan yang kedua kali baru terimalah.
Tapi ingatlah satu adat makan tabu paling penting di Itali yakni untuk semua makanan, jangan pernah minta tambahan keju. Dengan meminta tambahan keju itu berarti Anda menantang keahlian si koki dalam memasak atau juga dapat berarti Anda sedang mencerca keahlian dari si koki.
8. Tanzania: Telat Sudah Tradisi
Di manapun, datang tepat waktu adalah sebuah tradisi kesopanan yang sudah sangat umum namun tidak sama halnya jika Anda di Tanzania. Bagi mereka, datang telat itu sudah tradisi karena adat makan mereka adalah memberikan waktu bagi si penjamu untuk mempersiapkan diri dan jika Anda datang lebih pagi itu dianggap tidak sopan. Kebudayaan mereka adalah datang telah 15 hingga 20 menit waktu yang dijanjikan, kemudian orang yang lebih tua di meja makan harus dilayani terlebih dahulu dengan si penjamu makan terakhir.
9. Perancis: Santai dan Nikmatilah Makanan Anda
Anda sudah terbiasa makan dengan terburu-buru karena kesibukan Anda? Maka di Perancis kebiasaan itu adalah hal yang tabu dan Anda harus belajar santai. Dibandingkan kepercayaan adat, dalam makan, masyarakat Perancis lebih mementingkan tata krama atau kesopanan. Oleh karena itu jika Anda terburu-buru dalam sebuah hidangan, menyisakan makanan Anda, atau meminta makanan Anda dibungkus itu dianggap bahwa Anda tidak menikmati makanan Anda.
10. Kazakhstan: Setengah Teh
Teh adalah salah satu minuman paling utama di Kazakhstan, khususnya Teh Hijau dan Teh Hitam. Oleh karena itu adat perjamuan mereka juga dapat digambarkan melalui teh yang dihidangkan. Jika Anda sedang berjamu di Kazakhstan dan melihat teh yang disajikan hanyalah stengah atau 3/4 dari cangkir yang disajikan, maka jangalah terkejut karena itu memang adalah adat mereka sebagai tanda bahwa Anda boleh terus berbicara dan kehadiran Anda memang diinginkan. Namun jika cangkir itu sudah diisi penuh, maka itu pertanda bahwa Anda sudah boleh pulang karena si penjamu ingin Anda pergi.
sumber : tahupedia.com